Pusat
Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik, bersih dan dalam jumlah
yang tak terhingga. Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah
sebagai berikut: Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh
saringan udara (air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara
hasil saringan masuk ke dalam Compressor (2) untuk dimampatkan. Udara
hasil pemampatan akan bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang
bakar/combustion chamber (3). Proses ini disebut proses pengabutan
karena membentuk kabut campuran udara dan bahan bakar yang digunakan
dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar. Hasilnya
adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk memutar rotor/poros
pada Turbin Gas (4). Sisa gas dari proses pembakaran dengan suhu 460 oC
dibuang ke udara melalui exhaust (5), sementara itu rotor/poros pada
turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar rotor/poros
elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet berotasi
di dalam kumparan kawat. Dan sesuai dengan
prinsip pembangkitan tenaga listrik, pada kumparan kawat akan timbul
energi listrik. Rotor/poros generator (6) akan berputar dengan kecepatan
3000 putaran/menit yang berarti perubahan tegangan akan menjadi 50 kali
setiap detik, sehingga akan menghasilkan listrik dengan frekwensi 50
Hz. Untuk pendinginan ruang bakar (3) dan Turbin Gas (4), digunakan aliran udara dari Compressor.
2. Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain :
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta mampu block start.
b)
Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi
pada system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor.
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa melalui proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran.
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai tempat wisata , pengairan dan perikanan)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM, PLTU dapat beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan melalui Pipa/Saluran Gas Panas (5). Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobong/stack
(13) guna pemanasan air/uap di HRSG/Boiler (6), sehingga uapnya dapat
dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a). Setelah Turbin Uap beroperasi,
porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk menghasilkan
tenaga listrik. Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15), tenaga
listrik tersebut harus melalui PMT/Breaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di Transmisi/Switch Yard (16).
4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
No comments:
Post a Comment